Khasiat DAN MANFAAT DAUN ASHITABA yang menakjubkan...

MANFAAT KHASIAT DAUN ASHITABA

Laporan berikut adalah hasil edit terjemahan dan publikasi dari dr. Kimie Baba MD (Universitas Farmasi Osaka). Hasil penelitian adalah berdasarkan pada analisis komposisi dan analisis eksperimental yang dilakukan pada Ashitaba. Ashitaba merupakan tumbuhan menarik yang tumbuh di daerah perbukitan di bagian selatan Pulau Hachi-Jo. Tumbuhan ini mengandung "zat kuning", berdasarkan analisa kimia yang dilakukan ditemukan suatu zat kimi baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan dan diberi nama "CHALCONE". Chalcone mengandung 2 jenis induktor yang diberi nama "Xanthoangelol" dan "4-Hydroxyderricin".

Fungsi utama Chalcone adalah memurnikan darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, monitor kadar kolesterol, mengatur tekanan darah, menekan sekresi asam, mencegah terbentuknya trombus, menekan sitopi, antibakteri, mencegah kanker dan membantu metabolisme.

NUTRISI SEIMBANG, LENGKAP DAN KAYA Selain kandungan Zat uni CHALCONE, Ashitaba juga mengandung protein, asam amino, vitamin dan mineral. Dibandingkan dengan sayuran lainnya, Ashitaba mengandung lebih banyak Kalium, suatu mineral yang memiliki efek diuretik yang membuat proses buang air kecil menjadi lebih lancar. Dan dengan efek diuretik ini, tekanan darah akan menurun.

ASHITABA DAN AIDS AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Patogenitasnya adalah virus yang dikenal sebagai HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penjamu HIV adalah sel-sel imun manusia. Setelah menjalani proliferasi dalam sel-sel imun, HIV akan dikeluarkan dari sel imun, menyebabkan kematian sel imun secara bertahap, dan kekebalan penjamu akan terus menurun. Sebagai akibatnya akan terjadi defisiensi imun, yang akan menyebabkan berbagai gejala tak stabil, seperti Moniliasis, infeksi kelenjar saliva, Tuberkolosis, Sarkoma Kaposi, Limpoma Atipik, dan Ensefalitis akibat AIDS hingga kematian. Berdasarkan penelitian, Xanthoangelol yang terkandung didalam CHALCONE yang terdapat pada Ashitaba sangat efektif untuk memperkuat proliferasi HIV, dengan mekanisme kerja yang berbeda dibandingkan dengan cara kerja penghambat reverse transkriptase pada obat-obat anti AIDS.

Laporan berikut adalah hasil eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Okuyama dan timnya di Universitas Farmasi Meiji Tokyo. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa CHALCONE dalam Ashitaba memiliki kemampuan untuk menghambat zat-zat yang mencetuskan kanker. Untuk meneliti fungsi CHALCONE pada kanker paru dan kanker kulit, digunakan beberapa ekor tikus putih.

Dalam penelitian mengenai kanker paru, tikus diberikan karsinogen (inisiator) pada bagian punggungnya sebelum membaginya menjadi 2 kelompok. Salah satu kelompok diberikan CHALCONE yang berasal dari Ashitaba, sedangkan kelompok lainnya tidak. Ditemukan bahwa kelompok yang diobati dengan ekstrak Ashitaba mengalami penghambatan pertumbuhan kanker hingga tingkat yang cukup signifikan. Untuk penyakit kulit, sebuah inisiator yang dinamakan dengan gen Carch 10 diberikan pada punggung tikus sebelum membaginya menjadi 2 kelompok. CHALCONE yang berasal dari Ashitaba diberikan kepada salah satu kelompok sedangkan kelompok lainnya tidak diberi. Hasil mengindikasikan bahwa kelompok yang diobati dengan CHALCONE mengalami penghambatan pertumbuhan kanker kulit yang signifikan.

CHALCONE mencegah Trombus Komponen baru dari CHALCONE baru-baru ini ditemukan dalam Ashitaba dan dinamakan "Xanthoangelol-E". Secara struktural senyawa kimia ini memiliki hidroperoksida basa. Bila platelet darah terbentuk didalam pembuluh darah sehingga darah tidak dapat mengalir, keadaan ini disebut sebagai trombus. Bila hal ini terjadi diotak, maka akan terjadi infark otak atau trombosis otak. Bila terjadi di Jantung, menyebabkan infark Jantung.

Berdasarkan temuan riset yang dilakukan oleh Dr. Naoru Fujita dari Universitas Farmasi Osaka, senyawa kimia Xanthoangelol-E yang terdapat pada CHALCONE Ashitaba memiliki efek mencegah terbentuknya koagulasi flavin A2 darah, yang berasal dari metabolisme asam arakidonat, suatu asam lemak, dan senyawa Xanthoagelol-E membantu perlekatan dan aglutinasi (pembekuan) platelet darah. Karena efek mencegah terbentuknya koagulasi flavin A2 darah, Ashitaba dapat membantu dalam mencegah terbentuknya trombus.

Ashitaba mengandung Efek Antibakteri Oleskan cairan kuning Ashitaba pada supurasi dermopatik dan segera sembuh. Supurasi adalah hasil multiplikasi bakteri pada luka di kulit. Hasil riset Dr. Yoshihiko Inamori dari Universitas Farmasi Osaka menemukan bahwa CHALCONE memiliki efek antibakteri (Staphylococcus Epidermin, Luteus Bacillus, dan Staphylococcus Aureus) yang efeknya sama dengan antibiotik yang beredaran dipasaran dan sering dikenal dengan nama Gentamisin. Dari eksperimen, khasiatnya terhadap penyakit dan luka pada kulit dapat dibuktikan.

Rahasia umur panjang penduduk Hachijo, Jepang, hingga rata-rata 90 tahun akhirnya terungkap. Mereka rutin mengkonsumsi Ashitaba setiap hari. Tanaman obat kaya antioksidan yang dijadikan sayur menyebabkan daya tahan tubuh sangat kuat. Dr. Nuliani Bermawie, periset di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) menuturkan, Ashitaba mengandung getah berwarna kuning atau Chalcones yang keluar dari batang dan daun. Pada Chalcones terdapat beberapa bahan aktif seperti Xantoangetol dan 4-hydroxyderricin yang merupakan antioksidan. Diantara 50an anggota genus angelica, Ashitaba satu-satunya yang memiliki getah kuning (Chalcones). Tanaman yang kini di budidayakan oleh Balittro dengan nama Angelica Keiskei Koidzumi dikelompokkan sebagai tanaman multi khasiat.

Selain kaya antioksidan, tanaman tersebut juga ampuh mengatasi kanker seperti dibuktikan Toru Okuyama, peneliti di Fakultas Farmasi, Meiji University, Jepang. Dalam penelitiannya, didapati bahwa tikus yang mengidap penyakit kanker setelah di obati dengan Ashitaba selama 6 bulan, mengalami perubahan positif yang signifikan dan pertumbuhan sel kanker paru dan kanker kulit terhenti. Hasil ini diperkuat oleh riset Kimur Y di Fakultas Kedokteran, Ehime University, Jepang. Dengan ekstrak Ashitaba 100 mg per kilogram bobot tubuh tikus penderita tumor paru, pertumbuhan tumor itu terhambat dan tidak terjadi metastasis alias penyebaran sel ke jaringan lain. Senyawa aktif yang berperan menghambat (DNA) pertumbuhan tumor itu adalah Xanthoangelol.

Xanthoangelol juga terbukti ampuh mengobati neuroblastoma atau kanker saraf dan leukemia. Tabata K dari Nihon University Jepang, membuktikan Zanthoangelol bersifat apoptosis (mematikan pertumbuhan sel kanker). Kemampuan lain dari Ashitaba adalah menghilangkan kesulitan menstruasi, memperlancar aliran darah, obat diuretik, dan memperlancar air susu ibu (ASI), juga sebagai anti hipertensi seperti yang telah dibuktikan oleh Hiroshi Ogawa dari Fakultas Kedokteran Universitas Kinki, Osaka. Selanjutnya senyawa 4-hydroxyderrincin dalam getah kuning menekan tekanan darah sistolik, mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat dan trigliserida.

Hal ini tentunya sangat menolong bagi penderita stroke dan hipertensi, demikian menurut helbalis dari Jepang Kazuo Hida. Khasiat sebagai antidiabetes dan antikolesterol juga dibuktikan oleh Wuryaning Sietyawati, herbalis di Jakarta Utara . Menurut Tatsuji Enoki (Biotechnology Research Laboratories, Takara Bio Inc. Jepang), kandungan 4-Hydroxyderricin (4-HD) dan Xanthoangelol pada Ashitaba memiliki kemampuan seperti insulin sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. Klorofil yang terdapat dalam Ashitaba berfungsi untuk membersihkan darah dan hati serta mendorong pertumbuhan mikroorganisme yang baik dalam saluran pencernaan. Klorofil mampu meredam pertumbuhan sel kanker karena memiliki efek sitotoksik.

Pengobatan modern mempercayai klorofil sebagai penyembuh kanker yang aman dibandingkan obat kimia. Sebagai tambahan, selain kaya betacaroten, vitamin B1,B2, B3,B5,B6, biotin, asam folik dan Vitamin C, Ashitaba juga mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, potassium, fosfor, seng dan tembaga. Bagi mereka yang vegetarian sangat dianjurkan mengkonsumsi Ashitaba karena kaya dengan Vitamin B12 yang biasanya hanya terdapat pada hewan. Vitamin B12 berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, meningkatkan produksi hormon, memperkuat sistim imunitas tubuh dan meningkatkan daya pikir. Studies by Dr. Kimie Baba of Osaka University show that Ashitaba has antibacterial, antiviral, anti-ulcer, anti-thrombus and strong anti-tumor effects, inhibiting skin and lung cancer. The Biomedical Group in Takara, Japan recently found that the plant can stimulate the production of nerve growth factor (NGF) is an added benefit to diabetics and to brain health.

Ashitaba berasal dari kata ashita yang berarti "esok" dan ba artinya "daun" sehingga menjadi "daun hari esok". Wow, dari namanya saja tentu anda sudah dapat menduga betapa besar khasiatnya. Tanaman dengan nama latin "Angelica Keiskei" atau "daun malaikat" telah dikenal oleh masyarakat Jepang sejak berabad-abad yang lalu sebagai campuran makanan sehari-hari.

Penelitian yang diadakan oleh Japan Bio Science Laboratory (JBSL) menyimpulkan bahwa tanaman ini mengandung banyak nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan kita, (terutama penyakit moderen yang banyak diakibatkan oleh pola hidup dan makan kita) diantaranya : mengurangi tumpukan lemak dalam tubuh, mengatasi gangguan metabolisme, menyeimbangkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), mengatur sistim peredaran darah, meningkatkan level HDL (High Density Lipoprotein), dan mencegah terjadinya pelbagai peradangan (inflammation) mengurangi tingkat asam urat (triglyceride level), dsb.

 Sumber-sumber lain juga memberikan kesaksiannya diantaranya ibu Linda Hayano (www.ashitabagreen.com) "At age 69, I decided to grow this herb when I saw my neighbor from Taiwan cure his gout in one week by eating fresh Ashitaba. I have no fear of aging now. My biological age is 50. I am busy, happy and healthy," said Mrs. Hayano, now 74.

Apa saja sih kandungan nutrisi dari daun Ashitaba? Dari website Organic Ashitaba, kami mendapat informasi bahwa Ashitaba sebagai "Super Food" mengandung 11 jenis vitamin, 13 jenis mineral, enzime, Klorofil, Carotene, Germanium, Saponin, Protein, Serat tumbuhan, Glycoside, Coumarin dan Chalcone dan banyak lagi nutrisi yang tidak dapat kami sebutkan disini.. Hasil penelitian di Jepang maupun Amerika menemukan bahwa Chalcone pada Ashitaba banyak membantu mencegah timbulnya penyakit pada jantung, kanker, osteoporosis, diabetes, maupun Alzheimer.

Apakah daun Ashitaba aman diminum setiap hari? Tentu, karena ini bukan obat tetapi minuman bagaikan teh dari tumbuhan Ashitaba yang berkhasiat, bahkan sangat baik untuk diminum setiap hari karena sangat berkhasiat dalam membersihkan tumpukan racun dalam tubuh dengan fungsi detoxifying properties dan Anti Oxidant pencegah timbulnya penyakit kanker, jadi aman dikonsumsi setiap hari oleh siapa saja.Kami sarankan juga kepada wanita yang menderita sakit dan kram disaat menstruasi agar mengkonsumsi daun Ashitaba karena terbukti dapat mengatasinya.
SUMBER : www.ashitabagreen.com

Daun Ashitaba terdapat pada produk Ghasitaba HPAI